cateluna.
2 min readDec 29, 2023
you walk me home.

kemarin — seseorang menepuk bahunya, selontar kalimat dapat ia dengar, katanya, jangan lupa, bulan ini bulan yang baik, untuk kita. untuk mengusahakan rumah yang nyaman, tempat melepas lelah. tempat di mana kita tak akan pernah hilang arah. katanya, ini bulan yang baik.. untuk kita yang perutnya dipenuhi kupu-kupu menggelitik.

kita akan sampai, pada di mana rasa ingin tahu lebih besar, hingga kita tidak sungkan untuk membahas; kita ingin rumah yang seperti apa, dia dengarkan sampai usai.

bibirnya menyungging tanpa malu, tanpa ingat waktu. hei, apa yang membuatnya menjadi seperti itu? ada suara gemuruh, namun kita jauh dari ombak, apa itu suara jantungmu yang mulai berlabuh? atau itu petasan dalam hatimu yang bersorak-riuh? satu dari kita menjadi penasaran, kemudian dua dari kita saling bertatapan. siluetmu terlihat tampan, meskipun matahari sudah terbenam. kamu luar biasa untuk aku puji sedemikian rupa; katamu, kita bisa berjalan di sepanjang tepi laut timur, membicarakan besok kita ingin makan apa, kita akan tenggelam dalam semua percakapan sederhana, sampai entah umur kita akan tinggal di angka berapa.

mungkin kita akan duduk di dekat jendela, pemandangan bagus tidak selalu jauh dari rumah. dia menatap semesta, dan semestanya berbinar melihat burung-burung riuh terbang di langit merah yang akan padam. hei, mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu — walaupun rambut semakin abu, cintanya menggebu, juga perempuannya tetap nomer satu.

cateluna.

cateluna.
cateluna.

Written by cateluna.

0 Followers

can you see me?

No responses yet